Senin, 29 Maret 2010

Journal tanggal 23 Maret 2010

PROSES SOSIAL
- Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-
perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem
serta bentuk-bentuk hubungan diantara mereka.

- Proses sosial dapat diartikan sebagai hubungan timbal-balik antara berbagai
segi kehidupan bersama
- Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa
interaksi sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama.


Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
1. Proses Asosiatif adalah proses yang merupakan penggabungan antara dua objek
atau tanggapan indrawi dan merupakan rangkaian antara kepribadian dan
kebudayaan. Proses Asosiatif ini terdiri dari beberapa bentuk, antara lain;

a. Ko-operasi (kerjasama)
Pengertian dari kerja sama adalah kemampuan seseorang untuk bekerja bersama - sama dengan orang lain atau secara kelompok dalam rangka menyelesaikan suatu tugas atau kegiatan yang ditentukan sehingga mencapai daya guna yang sebesar - besarnya.
Kerja sama dapat muncul karena adanya orientasi perorangan terhadap kelompoknya sendiri atau kelompok orang lain. Proses sosial terbentuknya kerja sama secara tidak sengaja akan menimbulkan konflik sosial yang bersifat positif maupun negatif.
Bentuk ko-operasi antara lain:
- bargaining : kerjasama saling tukar menukar barang/jasa
- co-optation : kerjasama dengan menerima nilai/unsur baru dari pihak yang lebih kuat posisi tawarnya
- coalition : kerjasama dari beberapa pihak yang sebenarnya berbeda karakter/ struktur organisasi, namun memiliki tujuan yang sama

b. Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi dapat digunakan untuk dua kebutuhan, pertama akomodasi sebagai suatu keadaan, dan yang kedua akomodasi sebagai suatu proses.
Akomodasi sebagai proses adalah usaha- usaha manusia untuk meredakan pertentangan dalam mencapai kestabilan. Sedangkan akomodasi sebagai keadaan adalah kenyataan adanya keseimbangan kehidupan bermasyarakat.
Bentuk akomodasi:
- Toleransi : ada pihak yang untuk sementara menghindar
- Coercion : pihak yang lemah terpaksa menerima, misal:
perbudakan
- Compromise : para pihak saling menurunkan tuntutannya, misal: dalam jual beli
- Adjudication : penyelesaian melalui pengadilan, bentuknya win-lose
solution, kita tidak ikut menentukan, diserahkan kepada
pihak yang ditunjuk
- Arbitration : penyelesaian dengan menunjuk bantuan orang lain, orang
yang ditunjuk sudah seperti hakim, mengambil keputusan
- Mediation : penyelesaian dengan menunjuk bantuan orang lain, orang
yang ditunjuk sudah mulai agak aktif, tetapi tidak ikut
memutuskan, keputusan tetap diserahkan kepada para pihak
- Conciliation : Fungsi orang yang ditunjuk hanya untuk menyediakan
forum, dia tidak ikut campur dalam masalah
- Stalemate : pola saling diam . Para pihak berhenti konflik karena
terjadi dead –lock (cold-war)

c. Asimilasi (Assimilation)
Asimilasi adalah suatu penyesuaian atau penyelarasan proses sosial dalam taraf lanjutan yang ditandai dengan adanya usaha - usaha yang dilakukan untuk mengurangi perbedaaan yang terdapat pada orang perorangan atau kelompok.
( timbul karena 1 pihak mengindentifikasi dirinya sama dengan pihak lain yang lebih dominan /meleburkan diri)

Faktor-faktor yang mempercepat terjadinya asimilasi:
- Toleransi (faktor dari pihak yang kurang dominan)
- Sikap membuka diri bagi orang asing (faktor dari pihak yang dominan)
- Kesamaan tingkat kesejahteraan
- Persamaan budaya ( agama, bahasa, adat istiadat, dan lain-lain)
- Persamaan ciri fisik
- Perkawinan campuran ( amalgamasi)
- Ada musuh bersama
- Dukungan kondusif dari pemerintah

Faktor-faktor yang menghambat asimilasi:
- Terisolasinya golongan tertentu dalam kehidupan masyarakat
- Kurangnya pengetahuan kebudayaan yang dimiliki oleh kelompok sosial
- Adanya perasaan takut terhadap suatu kekuatan kebudayaan yang dihadapinya
- Adanya perasaan bahwa kebudayaan yang dimiliki oleh golongan atau kelompok
lain lebih unggul dibandingkan dengan kebudayaan yang dimiliknya
- Adanya perbedaan warna kulit atau ciri fisik tertentu karena latar belakang
induk bangsa yang berbeda
- Adanya perasaan mengelompok atau menutup diri yang sangat kuat
- Adanya gangguan dari golongan mayoritas terhadap golongan minoritas
- Munculnya perbedaaan kepentingan dan pertentangan pribadi atau golongan

Molten M. Gorden membagi asimilasi ke dalam 5 tingkatan:
- Asimilasi cultural ( cultural assimilation)
- Asimilasi structural ( structural assimilation)
- Asimilasi perkawinan (marital assimilation)
- Asimilasi identifikasi ( assimilation of identification)
- Asimilasi perlaku tanpa prasangka (unprejudiced attitude assimilation)

d. Akulturasi (ACCULTURATION)
Akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai akibat pertemuan (kontak budaya) secara langsung dan terus - menerus antar kelompok manusia yang memiliki kebudayaan berbeda namun tidak menghilangkan ciri atau sifat asli dari masing- masing kebudayaan. Atau dengan kata lain timbul karena beberapa pihak saling membuka diri sehingga ada unsur kebudayaan yang saling bertukar dan diterima penuh sebagai adat istiadat yang baru.
Contoh : Bangunan candi di Indonesia. Pada Candi Prambanan, bangunannya berbentuk punden berundak dan relief – reliefnya mengangkat kisah Ramayana. Jadi dapat disimpulkan bahwa Indonesia mendapat pengaruh dari negara lain yaitu India, Thailand dan Kamboja. Meskipun demikian suasana yang digambarkan pada relief tersebut masih menggambarkan suasana alam Indonesia yang indah nan asri, sehingga masih mencerminkan ciri khas dari Indonesia .

2. Proses Disasosiatif

A. Persaingan (Competition)
Persaingan (competition )dapat diartikan sebagai suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian publik/dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Timbul karena ada perbedaan kepentingan diantara beberapa pihak sehingga mereka saling berlomba memperebutkan posisi terbaik, baik yang pribadi (rivalry) maupun kelompok.

Persaingan mempunyai 2 tipe umum antara lain;
- Bersifat Pribadi; Individu, perorangan, bersaing dalam memperoleh kedudukan
(rivalry)
- Bersifat tidak pribadi

Faktor Persaingan Tergantung pada:
- Kepribadian seseorang.
- Kemajuan yaitu Persaingan akan mendorong seseorang untuk bekerja keras dan
memberikan sahamnya untuk pembangunan masyarakat.
- Solidaritas kelompok yaitu Persaingan yang jujur akan menyebabkan para
individu akan saling menyesuaikan diri dalam hubungan-hubungan sosialnya
hingga tercapai keserasian.
- Disorganisasi yaitu Perubahan yang terjadi terlalu cepat dalam masyarakat
akan mengakibatkan disorganisasi pada struktur sosial.

B. Kontravensi
merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Timbul karena perbedaaan pandangan/pemahaman pada 1 pihak terhadap pihak lain, sehingga muncul sikap dan atau perilaku menentang ( namun belum sampai pada tahap penggunaan kekerasan).
Contoh:
- Kontravensi karena tradisi ( diturunkan dari 1 generasi ke generasi
berikutnya)
- Kontravensi menyangkut perbedaan gender
- Kontravensi di bidang politik
- Sikap boikot
- Disobedience

Tipe umum Kontravensi
- Kontraversi generasi masyarakat yaitu lazim terjadi terutama pada zaman yang
sudah mengalami perubahan yang sangat cepat.
- Kontraversi seks yaitu menyangkut hubungan suami dengan istri dalam
keluarga.
- Kontraversi Parlementer yaitu hubungan antara golongan mayoritas dengan
golongan minoritas dalam masyarakat

Sifat Kontravensi
- Umum meliputi perbuatan seperti penolakan, keengganan, perlawanan, perbuatan
menghalang-halangi, protes, gangguan-gangguan, kekerasan, pengacauan
rencana.

- Sederhana seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki
melalui surat selebaran, mencerca, memfitnah, melemparkan beban pembuktian
pada pihak lain, dan sebagainya.
- Intensif, penghasutan, menyebarkan desas desus yang mengecewakan pihak lain
- Rahasia, mengumumkan kerahasian orang, berkhianat.
- Taktis, mengejutkan lawan, mengganggu dan membingungkan pihak lain

C. Pertentangan
Persaingan/pertentangan merupakan bentuk-bentuk proses sosial disosiatif yang terdapat pada setiap masyarakat. Timbul karena para pihak berusaha mencapai tujuan masing-masing dengan cara saling menentang pihak lawan dengan cara memberi ancaman atau menggunakan kekerasan.
Sebab terjadinya pertentangan:
- Perbedaan antara individu.
- Perbedaan kebudayaan.
- Perbedaan kepentingan.
- Perubahan social


Dampak konflik
- Tambahnya solidaritas in-group.
- Apabila pertentangan antara golongan-golongan terjadi dalam satu kelompok
tertentu, akibatnya adalah sebaliknya, yaitu goyah dan retaknya persatuan
kelompok tersebut.
- Perubahan kepribadian para individu.
- Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia.
- Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak

Senin, 22 Maret 2010

Journal tanggal 16 Februari-2 Maret 2010

Sosiologi berasal dari kata latin socius yang berarti “kawan” dan kata Yunani Logos berarti “kata” atau “bicara”. Sosiologi berarti “bicara mengenai masyarakat” atau dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan ilmiah yang mempelajari hubungan-hubungan sosial dalam kehidupan masyarakat sebagaimana adanya (das sein/ Law ini action/law in the societies)

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan kemasyarakatan umum yang merupakan hasil terakhir daripada perkembangan ilmu pengetahuan. Sosiologi harus dibentuk berdasarkan pengamatan dan tidak kepada spekulasi2 perihal keadaan masyarakat.

Sementara Hukum dapat diartikan sebagai peraturan tentang boleh atau tidak, pantas atau tidak melakukan sesuatu . Jadi hukum merupakan pembatasan terhadap perilaku, sekaligus sebagai perintah yang harus dijalankan atau dengan kata lain hukum menekankan aspek “seharusnya” (das solen/ law as “IT OUGHT TO BE”). Ilmu Hukum mengikuti pedekatan normative yaitu Hukum sesuai/ mengkuti peraturan perundang-undangan ( Law in the books)

Sosiologi Hukum merupakan perpaduan antara ilmu Hukum dan ilmu Sosial/ Sosiologi . Sosiologi Hukum merupakan ilmu terapan yang menjadikan Sosiologi sebagai subyek, seperti fungsi sosiologi dalam penerapan hukum, pembangunan hukum, pembaharuan hukum, perubahan masyarakat dan perubahan hukum, dampak dan efektivitas hukum, kultur hukum.
Sosiologi hukum dalam mengkaji kekuatan norma sosial dan menguji kenyataan hukum dalam masyarakat dilakukan dengan penelitian empiric artinya kajian obyek studi sosiologi hukum, di samping mempelajari proses pelembagaan norma sosial, konsistensi, kegunaan, dan gejala perilaku normatif, juga melihat efektivitas penerapan peraturan hukum/ undang-undang di dalam masyarakat.

Oleh karena kajian sosiologi hukum dalam mencari, mempelajari dan menganalisis data empirik tumbuh berkembangnya norma-norma lebih berdasarkan kenyataan perilaku masyarakat, maka ia masuk dalam rumpun sosiologi.

Fakta Sosial dan Tindakan Sosial
Fakta sosial bersifat eksternal, umum (general), dan memaksa (coercion).
Fakta sosial mempengaruhi tindakan-tindakan manusia. Tindakan individu merupakan hasil proses pendefinisian reslitas sosial, serta bagaimana orang mendefinisikan situasi. Asumsi yang mendasari adalah bahwa manusia adalah makhluk yang kreatif dalam membangun dunia sosialnya sendiri.Fakta sosial inilah yang menjadi pokok persoalan penyelidikan sosiologi. Fakta social dinyatakan oleh Emile Durkheim sebagai barang sesuatu (Thing) yang berbeda dengan ide. Barang sesuatu menjadi objek penyelidikan dari seluruh ilmu pengetahuan. Ia tidak dapat dipahami melalui kegiatan mental murni (spekulatif). Tetapi untuk memahaminya diperlukan penyusunan data riil diluar pemikiran manusia.






Minggu, 14 Maret 2010

Journal Tanggal 2 Maret 2010

                       
 
Fakta Sosial & Tindakan Sosial

Kapan Sosiologi menjadi perhatian?


  • Sosiologi menjadi menarik untuk dikaji apabila terjadi gangguan terhadap kohesi sosial

  • Gangguan terjadi karena masyarakat itu berproses (social processes )

  • Proses sosial terjadi karena ada interaksi sosial → proses sosial= interaksi sosial

  • Interkasi Sosial terjadi karena:

- adanya kontak sosial (social contact)


- adanya komunikasi (communication)


Dilihat dari sudut mana?


Saya/kelompok berbuat karena dipengaruhi... (fakta sosial)


Saya/kelompok berbuat untuk mempengaruhi...(tindakan sosial)


Fakta Sosial



  • Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial (fait social)

- fakta-fakta sosial seperti cara bertindak, berpikir dan berperasaan yang semuanya


dikendalikan dan dipaksakan oleh kekuatan memaksa eksternal ( di luar) diri pelaku



  • The Division of Labor in Society (1965)

- pembagian jenis-jenis pekerjaan (spesialisasi) seperti bidang politik, ekonomi, hukum,


kesenian, dan lain-lain adalah di luar kehendak individu


- manusia, individual tinggal mengikutinya sebagai fakta sosial




  • Suicide

- Fenomena bunuh diri terkait dengan kekuatan-kekuatan di luar pelaku yang


mengendalikannya ( bunuh diri sebagai contoh fakta sosial)


- jenis " altruistic suicide" terjadi pada anggota kelompok masyarakat yang integratif


- jenis " egoistic suicide " terjadi pada anggota kelompok masyarakat yang disintegratif


(masa krisis)


- jenis " anomic suicide " terjadi pada individu yang anggota kelompok masyarakat yang kehilangan perhatian kelompoknya



Senin, 08 Maret 2010

PERISTILAHAN
· Auguste Comte (1798-1853) pengemuka istilahSosiologi” →”la loi des trios etats

· IstilahSosiologiberasal dari Auguste Comte dalam bukunya” Course de Philospohie Positive

· Berasal dari bahasa latin:
- Socius
- Logos

· Dalam bukunya, Comte mengemukakan tentang dalil-dalil untuk kemajuan manusia (the law of three stages). Buku ini menceritakan Hukum 3 Tahap


Dalam sejarahnya, masyarakat berkembang menurut 3 tahap:
- Teologis/fiktif (ètat theologique)
Yakin dan takluk pada kekuatan supranatural (animism, politeisme, monoteisme).
Manusia percaya pada kekuatan supranatural dan tunduk tanpa bisa berbuat apa-apa, kecuali berdoa dan memohon ampun.

- Metafisis (ètat metaohisuque)
Gejala yang dijelaskan secara abstrak dan impersonal, namun penjelasan ini dibangun mengikuti keyakinan sistem metafisis yang sekilas terkesan logis namun eksperimental.
Manusia tunduk tetapi sudah berusaha mempengaruhi kekuatan supranatural itu misalnya dengan:
^ meramal nasib dan keberuntungan/kecelakaan
^ mengadakan upacara tolak bala
^ meminta jasa pawang hujan

- Positive (ètat positive)
Gejala sepenuhnya dapat dijelaskan secara logis dengan pembuktian empiris.
Manusia tidak lagi tunduk pada kekuatan supranatural dan mampu mengendalikan kekuatan itu dengan kemampuannya sendiri.
^ membuat vaksin untuk mencegah penyakit
^ Membuat perkiraan atas dasar-dasar ilmiah (cuaca, bencana, dll)



Apa yang dikaji Sosiologi
· Pitrim Sorokin (1928)
- Hubungan timbal balik aneka gejala social
- Hubungan timbal balik gejala social dan non-sosial
· Roucek dan Warren (1962)
- Hubungan antar manusia di dalam kelompok
· S. Soemardjan dan S. Soemardi (1962)
- Struktur social dan proses sosial
· Ogburn dan Nimkoff (1964)
- Interaksi social dan hasilnya (organisasi social)
· Van Doorn dan Lammers (1964)
- struktur dan proses kemasyarakatan yang stabil




Kamis, 04 Maret 2010

Empat Tokoh Sosiologi Hukum

EMILE DURKHEIM

Emile Durkheim lahir pada tanggal 15 april 1858 di Epnal,propinsi Lorraine di Prancis timur, Emile Durkheim dibesarkan ditengah keluarga dan komunitas yahudi ortodoks. Anak seorang rabbi meskipun keputusannya meniti karir lebih cenderung intelektual sekular daripada religius bisa menjadi tanda bahwa Emile Durkheim lebih mengutamakan modernitas-modernitas daripada tradisi dan yang akhirnya menjadi ciri pemikirannya. Setelah merampung studi di Paris tahun 1882, beberapa tahun kemudian Durkheim mengajar filsafat di sejumlah lycee, tahun 1887 dia diminta mengajar bidang sosiologi dan pendidikan di fakultas sastra universitas Bordeaux.Selama 15 tahun di Bordeaux, ia menerbitkan 3 karya yang membuatnya terkenal : the division of labour in society (1893, the rule of sociological methode (1895) dan suicide ( 1897). Disamping studinya tentang montesque, berbagai arikel dan 5 volume pertama anne sociologique. Durkheim juga memberikan kuliah tentang banyak bidang, terlibat dalam administrasi universitas dan aktif turut bekerja untuk reformasi pendidikan. Reputasi intelektual Durkheim dan meningkatnya legitimasi ilmu “ social dikukuhkan dengan diangkatnya ia sebagai pimpinan di Burdeaux tahun 1896, tetapi pengakuan paling tinggi permintaan mengajar di Sorbonne, baru terjadi pada tahun 1902 dan dibidang yang diminta bukan ilmu “ social melainkan bidang pendidikan”. Dan Durkehim berada di Sorbonne selama 11 tahun sebelum kata sosiologi ditambah pada gelarnya. Sementara proyek intelektual Durkheim dibangun dalam lingkungan akademis namun legiomasinya baru diakui secara penuh menjelang akhir masa karirnya. Dengan pecahnya perang ditahun 1914 fokus tulisan dan aktifis publik Durkheim bergeser menuju persoalan “ sebab historis perang itu serta isu tentang moralitas nasional”. Kesehatan Durkheim sangat buruk karena terlalu banyak bekerja dan merosot setelah kematian anaknya di front tahun 1916. Durkheim meninggal bulan november 1917 pada usia 59 tahun.


KARL MARX

Karl Marx lahir dalam keluarga Yahudi progresif di Trier, Prusia, (sekarang di Jerman). Ayahnya bernama Herschel, keturunan para rabi, meskipun cenderung seorang deis, yang kemudian meninggalkan agama Yahudi dan beralih ke agama resmi Prusia, Protestan aliran Lutheran yang relatif liberal, untuk menjadi pengacara. Herschel pun mengganti namanya menjadi Heinrich. Saudara Herschel, Samuel seperti juga leluhurnya adalah rabi kepala di Trier. Keluarga Marx amat liberal dan rumah Marx sering dikunjungi oleh cendekiawan dan artis masa-masa awal Karl Marx. Marx terkenal karena analisis nya di bidang sejarah yang dikemukakan nya di kalimat pembuka pada buku ‘Communist Manifesto’ (1848) :” Sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah tentang pertentangan kelas.” Marx percaya bahwa kapitalisme yang ada akan digantikan dengan komunisme, masyarakat tanpa kelas setelah beberapa periode dari sosialisme radikal yang menjadikan negara sebagai revolusi keditaktoran proletariat (kaum paling bawah di negara Romawi). Marx sering dijuluki sebagai bapak dari komunisme, Marx merupakan kaum terpelajar dan politikus. Ia memperdebatkan bahwa analisis tentang kapitalisme miliknya membuktikan bahwa kontradiksi dari kapitalisme akan berakhir dan memberikan jalan untuk komunisme. Di lain tangan, Marx menulis bahwa kapitalisme akan berakhir karena aksi yang terorganisasi dari kelas kerja internasional. “Komunisme untuk kita bukanlah hubungan yang diciptakan oleh negara, tetapi merupakan cara ideal untuk keadaan negara pada saat ini. Hasil dari pergerakan ini kita yang akan mengatur dirinya sendiri secara otomatis. Komunisme adalah pergerakan yang akan menghilangkan keadaan yang ada pada saat ini. Dan hasil dari pergerakan ini menciptakan hasil dari yang lingkungan yang ada dari saat ini. – Ideologi Jerman- Dalam hidupnya, Marx terkenal sebagai orang yang sukar dimengerti, ide-ide nya mulai menunjukkan pengaruh yang besar dalam perkembangan pekerja segera setelah ia meninggal. Pengaruh ini berkembang karena didorong oleh kemenangan dari Marxist Bolsheviks dalam Revolusi Oktober Rusia. Namun, masih ada beberapa bagian kecil dari dunia ini yang belum mengenal ide Marxian ini sampai pada abad ke-20. Hubungan antara Marx dan Marxism adalah titik kontroversi. Marxism tetap berpengaruh dan kontroversial dalam bidang akademi dan politik sampai saat ini. Dalam bukunya Marx, Das Kapital (2006), penulis biografi Francis Wheen mengulangi penelitian David McLelland yang menyatakan bahwa sejak Marxisme tidak berhasil di Barat, hal tersebut tidak menjadikan Marxisme sebagai ideologi formal, namun hal tersebut tidak dihalangi oleh kontrol pemerintah untuk dipelajari.



MAX WEBER


Max Weber lahir di Erfurt, Jerman berasal dari keluarga kaya dan terpandang. Ayahnya seorang birokrat (kelak akan mewarnai pikiran beliau tentang birokrasi) yang menduduki posisi politik penting, sedangkan ibunya adalah seorang pemeluk agama Calvinisme yg sangat taat (juga mempengaruhinya melakukan studi tentang kaitan etika protestan dengan spirit kapitlisme industrial).Beliau menempuh kuliah di Universitas berlin belajar hukum. Setelah berhasil mengambil gelar doctor ia berprofesi sebagai praktisi hukum, di samping itu ia juga bekerja sebagai dosen di Universitas Wina dan Munich. Ia banyak mendalami masalah ekonomi, sejarah, dan sosiologi. Bukunya yg terkenal berjudul “ A Contribution to the histoy of Medieval Business Organizations” dan “ The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism” (1904) . Dalam bukunya yg kedua ini ia mengemukakan tesisnya mengenai keterkaitan antara etika protesan dengan munculnya kapitalisme di Eropa Barat.Pandangan Weber, kenyataan social lahir dari motivasi individu dan tindakan-tindakan social (social action). Dari pandangannya sebenarnya Weber lazim digolongkan “nominalis” yg lebih percaya bahwa hanya individu-individu sajalah yg riil secara obyektif, dan masyarakat adalah satu nama yg menunjukan pada sekumpulan individu yg menjalin hubungan. Pandangan beliau tentang tindakan sosila inilah yg kemudian menjadi acuan dikembangkannya teori sosiologi yg membahas interaksi social.




AUGUSTE COMTE
Auguste Comte dilahirkan di Montpellier, Prancis tahun 1798, keluarganya beragama khatolik dan berdarah bangsawan. Dia mendapatkan pendidikan di Ecole Polytechnique di Prancis, namun tidak sempat menyelesaikan sekolahnya karena banyak ketidakpuasan didalam dirinya, dan sekaligus ia adalah mahasiswa yang keras kepala dan suka memberontak.
Comte akhirnya memulai karir profesionalnya dengan memberi les privat bidang matematika. Namun selain matematika ia juga tertarik memperhatikan masalah-masalah yang berkaitan dengan masyarakat terutama minat ini tumbuh dengan suburnya setelah ia berteman dengan Saint Simon yang mempekerjakan Comte sebagai sekretarisnya.
Kehidupan ekonominya pas-pasan, hampir dapat dipastikan hidupa dalam kemiskinan karena ia tidak pernah dibayar sebagaimana mestinya dalam memberikan les privat, dimana pada waktu itu biaya pendidikan di Prancis sangat mahal.
Pada tahun 1842 ia menyelesaikan karya besarnya yang berjudul Course of Positive Philosophy dalam 6 jilid, dan juga karya besar yang cukup terkenal adalah System of Positive Politics yang merupakan persembahan Comte bagi pujaan hatinya Clothilde de Vaux, yang begitu banyak mempengaruhi pemikiran Comte di karya besar keduanya itu. Dan dari karyanya yang satu ini ia mengusulkan adanya agama humanitas, yang sangat menekankan pentingnya sisi kemanusiaan dalam mencapai suatu masyarakat positifis.
Comte hidup pada masa akhir revolusi Prancis termasuk didalamnya serangkaian pergolakan yang tersu berkesinambungan sehingga Comte sangat menekankan arti pentingnya Keteraturan Sosial.
Pada tahun 1857 ia mengakhiri hidupnya dalam kesengsaraan dan kemiskinan namun demikian namanya tetap kita kenang hingga sekarang karena kegemilangan pikiran serta gagasannya .