Senin, 10 Maret 2008

Journal tanggal 23 Februari 2010

Teori Talcott Parsons


  • Parsons ingin mengembangkan suatu model TINDAKAN MANUSIA yang bersifat multidimensional bahwa ada banyak unsur yang harus diperhitungkan dalam suatu tindakan (ends, means, conditions, norms, efforts). Model ini bisa menggantikan teori-teori satu sisi seperti rasionalisme, empirisme, dan lain-lain.
  • Menurutnya tindakan manusia selalu mempunyai dimensi NORMATIF atau nonrasional. Tindakan ini dipantau oleh ide-ide tertentu atau pemahaman bersama.
  • Ketegangan-ketegangan akibat pendekatan yang komprehensif ini dapat diatasi dengan memberi peran pada subsistem BUDAYA.

Teori Sistem (The Structure of Social Action)

Menurut Parsons:

  1. Persoalan sentral dalam masyarakat bertolak pada 2 hal : (a) alokasi (b) integrasi
  2. Alokasi adalah soal distribusi sumber daya kepada orang-orang yang ada dalam masyarakat dan atau distribusi orang untuk menduduki posisi tertentu dalam masyarakat
  3. Integrasi adalah soal pengelolaan tegangan-tegangan yang muncul sebagai akibat dari pengalokasian.

Pada tahun 1951, Parsons menyebutkan ada 3 sistem yang ada dalam masyarakat;

^ Sistem Sosial

Manusia memiliki peran masing-masing dalam masyarakat.

^ Sistem Kepribadian

Manusia menjalankan peran itu tidak saja mengacu pada nilai-nilai dalam sistem sosial melainkan juga pada disposisi kebutuhan masing-masing orang.

Setiap manusia memiliki disposisi kebutuhan sendiri-sendiri yang terdiri dari;

- preferensi

- hasrat

- keinginan

^ Sistem Budaya

Manusia mengkoordinasikan tindakan-tindakan agar tidak terjadi perbenturan ekspektasi dan perebutan pemenuhan kebutuhan.

Parsons memberi tekanan pada pentingnya sistem budaya ini. Sebab hanya dengan nilai-nilai terlembaga dalam sistem budaya ini tercipta kesepakatan tentang standar pelaku untuk mengevaluasi perilaku konkrit dan pola-pola pembagian sumber daya.

Pada tahun 1956, Parsons mengoreksi teori sistemnya tersebut dengan menyebutkan 4 subsistem dalam sistem masyarakat.

Model AGIL (Cybernetic model of system regulation)

Adaptation : Subsisten Ekonomi

Goal attainment: Subsistem Politik

Integration : Subsistem Sosial

Latency : Subsistem Budaya

* Model ini dapat dipakai sebagai kerangka analisis terhadap suatu lembaga

* Namun perlu hati-hati karena setiap lembaga juga mengandung keempat unsur dari AGIL tersebut.

SUMBER NILAI

-Budaya-

-Sosial-

-Hukum-

-Politik-

-Ekonomi-

-Teknologi-

SUMBER ENERGI

Semua aspek ini saling berkesinambungan. Aspek yang berada di bawah merupakan SUMBER MATERIAL, sedangkan semakin ke bawah merupakan SUMBER FORMAL.